SOKOGURU - Koperasi merupakan satu di antara pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Prinsipnya yang mengedepankan kerja sama, kebersamaan, dan kesejahteraan bersama membuat koperasi tetap relevan hingga saat ini.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah koperasi di Indonesia dimulai dan mengapa Mohammad Hatta dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia?
Awal Mula Koperasi di Indonesia
Sejarah koperasi di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Pada tahun 1896, seorang patih bernama Raden Aria Wiriatmadja mendirikan koperasi kredit di Purwokerto, Jawa Tengah.
Tujuannya adalah membantu masyarakat agar terlepas dari jeratan rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga sangat tinggi.
Koperasi kredit ini menjadi cikal bakal gerakan koperasi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, koperasi berkembang dalam berbagai bentuk seperti koperasi simpan pinjam, koperasi pertanian, hingga koperasi konsumsi.
Peran Mohammad Hatta dalam Perkembangan Koperasi
Mohammad Hatta, salah satu proklamator Indonesia, memiliki perhatian besar terhadap koperasi.
Menurut Hatta, koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia, karena sesuai dengan nilai gotong royong dan semangat kebersamaan bangsa.
Hatta memperjuangkan koperasi bukan hanya sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai gerakan sosial yang membangun kemandirian rakyat.
Baca Juga:
Ia menekankan bahwa koperasi harus menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.
Pada tahun 1953, Mohammad Hatta diangkat secara resmi sebagai Bapak Koperasi Indonesia dalam Kongres Koperasi di Bandung. Sejak saat itu, setiap tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional.
Koperasi di Era Modern
Hingga kini, koperasi tetap menjadi bagian penting dalam sistem ekonomi Indonesia. Banyak koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam, pertanian, perikanan, hingga digital.
Dengan dukungan teknologi, koperasi semakin mudah diakses dan dikelola oleh masyarakat.
Semangat yang diwariskan oleh Mohammad Hatta terus relevan: koperasi bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang solidaritas, kebersamaan, dan kemandirian bangsa.
Sejarah koperasi di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perjuangan rakyat melawan kesulitan ekonomi pada masa kolonial, serta peran besar Mohammad Hatta yang menjadikannya sebagai gerakan nasional.
Hingga saat ini, koperasi tetap menjadi wadah ekonomi yang sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu gotong royong.(*)