SOKOGURU- Pergerakan harga emas selalu menjadi magnet perhatian para investor, kolektor perhiasan, hingga masyarakat umum yang ingin menjaga nilai aset. Banyak yang bertanya-tanya, harga emas turun di bulan apa, apakah benar September menjadi bulan terbaik membeli emas, atau justru Oktober dan November yang sering menghadirkan peluang harga murah?

Tren musiman emas memang kerap memberikan kejutan. Pada tahun 2025, harga emas bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Namun, tidak bisa dipungkiri, ada momen-momen tertentu di mana harga emas turun signifikan, sehingga menjadi kesempatan emas bagi mereka yang jeli membaca pergerakan pasar.

Tidak hanya di tahun 2025, tetapi prediksi ke depan menunjukkan harga emas 2026 juga berpotensi mengalami lonjakan hingga tembus di atas US$ 3.400 per ons. Dengan tren ini, muncul pertanyaan besar: kapan emas paling murah untuk dibeli dan kapan saat yang tepat untuk menjualnya agar mendapat keuntungan maksimal?

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang harga emas September, harga emas Oktober, harga emas November, serta strategi membeli emas cerdas dengan pendekatan tren musiman, nilai tukar Rupiah, hingga kondisi geopolitik global.

1. Harga Emas Turun di Bulan Apa?

• Berdasarkan catatan historis, beberapa bulan yang sering dianggap sebagai periode harga emas lebih rendah adalah:
• April – Juni: tren musiman menunjukkan harga emas relatif melemah.
• September: justru sering dianggap sebagai bulan emas naik, dikenal dengan istilah musim gugur emas.
• Oktober – November: dalam beberapa periode, harga emas di dalam negeri bisa turun hingga 77% – 80% dari level puncaknya, sehingga sering dijadikan momen tepat membeli.

2. Apakah September Baik untuk Emas?

• Penelitian “Pengaruh Musim Gugur Emas” menunjukkan bahwa dari tahun 1980–2010, harga emas September cenderung lebih baik dibanding bulan lain. Artinya, meskipun emas global naik, bagi investor jangka panjang bulan ini bisa dianggap momentum membeli karena volatilitas tinggi.

3. Harga Emas Naik atau Turun di Tahun 2025?

• Sepanjang 2025, harga emas dunia mengalami reli besar hingga menyentuh rekor tertinggi (ATH) di US$ 3.674 per ons. Di Indonesia, harga emas batangan maupun perhiasan ikut terkerek naik. Bagi yang sudah menyimpan emas sejak lama, tahun ini menjadi tahun panen keuntungan.

4. Berapa Perkiraan Harga Emas 2026?
Survei Reuters memperkirakan median harga emas di 2026 mencapai US$ 3.400 per ons, naik dari proyeksi sebelumnya. Faktor pendukung:

• Pemangkasan suku bunga The Fed.
• Ketegangan geopolitik global.
• Permintaan emas fisik dari Asia, terutama Tiongkok dan India.

5. Kapan Emas Paling Murah untuk Dibeli?

• Secara historis, harga emas terendah terjadi pada September 1970, di bawah US$ 300/oz (nilai uang saat ini). Namun untuk investor modern, emas paling murah biasanya bisa ditemui saat April – Juni, atau saat nilai Rupiah menguat terhadap dolar.

6. Strategi Membeli Emas Cerdas

• Beli Saat Harga Turun: pantau harga harian.
• Manfaatkan Tren Musiman: April, Mei, Juni sebagai bulan emas murah.
• Perhatikan Kurs Rupiah: saat Rupiah melemah, emas dalam negeri bisa lebih murah.
• Investasi Rutin (DCA): beli emas tiap bulan agar risiko fluktuasi tertutup rata-rata harga.

7. Faktor Penting yang Mempengaruhi Harga Emas

• Ekonomi Global: krisis keuangan, suku bunga, inflasi.
• Geopolitik Dunia: perang, ketegangan politik, konflik global.
• Permintaan Pasar: lonjakan permintaan perhiasan dan emas batangan.

8. Cara Memantau Harga Emas

• Gunakan situs resmi seperti Logam Mulia Antam, aplikasi keuangan, atau portal berita terpercaya yang selalu meng-update harga emas hari ini.

Menentukan bulan terbaik membeli emas memang tidak bisa dipukul rata, tetapi memahami pola musiman, kondisi global, hingga strategi investasi jangka panjang adalah kunci. 

Harga emas September, Oktober, dan November bisa jadi momen tepat untuk masuk pasar, sementara tren jangka panjang tetap mengarah pada kenaikan. Jadi, apakah Anda siap memanfaatkan momentum harga emas 2025 – 2026 untuk mengukir keuntungan besar?(*)