SOKOGURU- Harga emas kembali jadi sorotan dunia. Memasuki September 2025, pasar global dikejutkan oleh lonjakan harga emas internasional yang menembus US$3.500 per troy ounce, level tertinggi sepanjang sejarah.
Lonjakan fantastis ini terjadi bersamaan dengan ekspektasi pasar terhadap langkah Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Kenaikan harga emas dunia otomatis berimbas ke pasar domestik. Harga emas Antam pada awal September 2025 juga mencatat rekor bersejarah dengan menyentuh Rp2,06 juta per gram untuk pertama kalinya.
Fenomena ini membuat investor, kolektor logam mulia, hingga masyarakat umum bertanya-tanya: apakah harga emas Antam September 2025 akan terus melesat hingga akhir bulan, atau justru terkoreksi setelah reli besar-besaran?
Dalam laporan Reuters dan The Economic Times, tren kenaikan emas kali ini bukan sekadar euforia sesaat. Sejak awal tahun, emas mendapat dorongan dari pelemahan dollar AS, meningkatnya aksi beli bank sentral dunia, serta melonjaknya permintaan aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik dan perdagangan global.
Dengan kombinasi faktor fundamental dan teknikal ini, potensi reli emas sepanjang September 2025 diperkirakan masih terbuka lebar.
1. Harga Emas Internasional Tembus US$3.500 per Ounce
- Data Kitco menunjukkan pada awal September 2025, harga emas internasional menembus US$3.500 per troy ounce, level tertinggi sepanjang sejarah perdagangan emas dunia. Jika dikonversi dengan kurs rupiah per 8 September 2025 sebesar Rp16.412 per USD, harga emas internasional setara dengan Rp1,85 juta per gram.
2. Harga Emas Antam Pecah Rekor di Rp2,06 Juta per Gram
- Di pasar domestik, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat harga emas batangan berada di level Rp2.060.000 per gram pada 6–8 September 2025. Angka ini menjadi rekor baru sepanjang sejarah perdagangan emas Antam. Tren ini menunjukkan betapa kuatnya korelasi antara pergerakan emas dunia dengan harga emas di Indonesia.
3. Faktor Pendorong Lonjakan Harga Emas September 2025
- Ada beberapa faktor kunci yang membuat harga emas Antam dan harga emas dunia terus meroket:
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada 17 September 2025 (probabilitas 90% pemangkasan 25 bps menurut CME FedWatch Tool).
- Pelemahan dollar AS yang membuat emas lebih menarik sebagai aset lindung nilai.
- Aksi beli besar-besaran bank sentral dunia, yang meningkatkan cadangan emas mereka.
- Ketidakpastian geopolitik global yang membuat investor mencari aset aman.
- Lonjakan kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, yang naik 1,01% menjadi 977,68 ton, tertinggi sejak Agustus 2022.
4. Prediksi Harga Emas Sepanjang September 2025
- Menurut survei Reuters, rata-rata harga emas dunia 2025 diproyeksi mencapai US$3.220 per ounce, lebih tinggi dari perkiraan awal tahun sebesar US$2.756 per ounce. Dengan tren saat ini, analis menilai ada kemungkinan besar harga emas internasional kembali menguji level US$3.600 per ounce dalam beberapa pekan ke depan.
- Jika tren global berlanjut, harga emas Antam bisa menembus Rp2,1 juta per gram pada pertengahan hingga akhir September 2025. Meski begitu, pergerakan emas tetap fluktuatif, tergantung arah kebijakan The Fed dan dinamika pasar keuangan global.
5. Apakah Sekarang Waktu yang Tepat Investasi Emas?
Kondisi saat ini membuat emas menjadi salah satu instrumen investasi paling menjanjikan. Dengan tren harga emas Antam 2025 yang terus menanjak, investor jangka panjang bisa mempertimbangkan akumulasi bertahap.
Namun, bagi trader jangka pendek, perlu mewaspadai potensi koreksi harga setelah reli besar.
Lonjakan harga emas September 2025 menjadi bukti bahwa logam mulia masih menjadi instrumen utama di tengah ketidakpastian global. Rekor harga emas internasional US$3.500 per ounce dan harga emas Antam Rp2,06 juta per gram hanyalah permulaan dari tren bullish yang bisa berlanjut.
Namun, investor tetap harus mencermati arah kebijakan The Fed, kurs rupiah, serta faktor geopolitik agar keputusan investasi lebih bijak.(*)