sokoguru.id – Kehidupan nelayan memang ditentukan alam. Umpan yang ditebar tak selalu menghasilkan tangkapan yang melimpah. Cuaca buruk, angin kencang, dan air pasang, selalu mengintai setiap orang yang melaut.
Itulah kisah Zafaron (51), seorang nelayan rajungan asal Jepara. Kapal milik Zafaron mampu memuat 400 bubu (alat penangkap rajungan), tetapi hasil tangkapannya tidak menentu. “Kadang banyak, kadang sedikit,” katanya.
Kisah yang sama diceritakan oleh Nunung dan Tuti. Sebagai istri dari seorang nelayan, keduanya kerap berharap cemas dengan nasib sang suami. “Kalau suami melaut, biasanya saya cuma menunggu. Memasak, mengasuh anak, seperti ibu rumah tangga biasa,” jelas Nunung.
Tetapi belakangan keduanya mempunyai aktivitas tambahan yang mampu membuka pintu rezeki. Nunung kian mahir membuat bubu, sementara Tuti semakin jeli membuat kerupuk rajungan dan petis rajungan.
“Kita belajar dari program PLN Peduli sama benihbaik.com, alhamdulillah kita banyak belajar bikin produk sampai packaging,” jelas Tuti.
Pemberdayaan Perempuan Pesisir Kelompok Nelayan Jepara
PLN Peduli dan benihbaik.com mengetahui betapa perempuan di pesisir memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kedekatannya dengan alam dan hasil tangkapan bisa diarahkan menjadi kegiatan yang menambah ekonomi keluarga.
Taufiq Dwi Nurcahyo, Manajer Subbidang Pengelolaan UMK PT PLN Persero, mengatakan bahwa program ini merupakan program pemberdayaan UKM, terutama perempuan dan difabel.