SOKOGURU, BANDUNG: Mereka bukan tentara di medan perang, tetapi tugas mereka tak kalah penting. Tanpa mereka, tak terhitung berapa nyawa yang bisa melayang.
Di balik hiruk-pikuk perlintasan kereta api, ada sosok-sosok yang berdiri tegak, memastikan setiap pengguna jalan aman melintas.
Salah satunya adalah Achmad Harisman Trisopiana, petugas Penjaga Palang Lintas (PJL) KAI di Braga, Kota Bandung.
Baca juga: Rela Tinggalkan Keluarga, Ribuan Petugas Kebersihan Siaga Jaga Bandung Tetap Bersih Saat Lebaran
Sejak 2014, ia setia menjalankan tugasnya, tak kenal lelah, tak peduli hujan atau terik matahari.
Lebaran, Tantangan yang Tak Berhenti
Bagi banyak orang, Lebaran adalah momen berkumpul dengan keluarga. Namun, bagi petugas PJL seperti Achmad, ini adalah masa-masa paling krusial.
adwal perjalanan kereta semakin padat, ditambah dengan kereta tambahan yang melintas tanpa jadwal reguler. Ini berarti tingkat kewaspadaan harus lebih tinggi.
"Kami harus benar-benar siaga karena kereta bisa datang kapan saja. Keselamatan pengguna jalan ada di tangan kami," ujar Achmad dengan penuh tanggung jawab.
Namun, tugas berat ini sering kali tak dihargai. Masih banyak pengguna jalan yang bersikap egois, tak peduli dengan keselamatan mereka sendiri.
Baca juga: Gerakan ‘Buat Kamu’ Digaungkan, Farhan Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Kebersihan Kota Bandung
"Kadang sudah diberi peringatan, tapi tetap saja ada yang nekat menerobos atau bahkan mengangkat palang pintu," katanya.
Situasi seperti ini menjadi tantangan besar bagi para petugas PJL.
Mereka hanya ingin memastikan semua orang selamat, tetapi sering kali harus berhadapan dengan sikap abai dan gegabah dari pengendara.
Tugas yang Mengorbankan Waktu Bersama Keluarga
Menjadi petugas PJL berarti harus selalu siap siaga, bahkan saat orang lain sedang menikmati liburan dan berkumpul dengan keluarga.
Ist.Pemkot Bandung.
Lebaran justru menjadi puncak kesibukan. Namun, meski harus bekerja saat momen istimewa itu, Achmad tetap bersyukur.
"Alhamdulillah, selama saya bertugas, semuanya berjalan aman dan lancar," tuturnya.
Bagi Achmad, pekerjaan ini bukan sekadar tugas, melainkan bentuk pengabdian.
"Saya hanya ingin semua selamat. Itu saja sudah cukup," katanya dengan ketulusan.
Pesan Keselamatan di Perlintasan
Sebagai seseorang yang setiap hari melihat langsung betapa bahayanya perlintasan jika tidak dipatuhi, Achmad berharap para pengguna jalan lebih sadar akan keselamatan.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bandung Ajak ASN Jadi Teladan dalam Kebersihan dan Mitigasi Bencana
Terutama bagi para pemudik, ia ingin mereka lebih berhati-hati.
"Hati-hati di jalan, jangan menerobos palang pintu, dan ingatlah bahwa keluarga menunggu di rumah," pesannya.
Di akhir perbincangan, ia menyampaikan harapannya untuk semua orang di momen Lebaran ini.
"Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua diberikan keselamatan dalam setiap perjalanan."
Achmad Harisman Trisopiana mungkin bukan pahlawan yang namanya tercatat dalam buku sejarah, tetapi bagi setiap nyawa yang selamat di perlintasan kereta, ia adalah pahlawan sejati yang berdiri di garis depan demi keselamatan bersama.(SG-2)