SOKOGURU - Dalam suasana hangat IDEAFest 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak menyangka bakal diserbu pertanyaan polos dari Ahmad Ziat, seorang pelajar SMA. 

Dengan nada ingin tahu, Ahmad bertanya bagaimana cara mengelola uang agar tidak boros, sambil menyinggung pesan sang menteri soal larangan “flexing”. 

Pertanyaan sederhana itu memancing tawa penonton, namun juga membuka ruang dialog ringan tentang pentingnya literasi keuangan di kalangan generasi muda.

Menanggapi pertanyaan itu, Purbaya menjawab dengan gaya santai namun penuh makna. 

“Kalau makan secukupnya, kemudian uangnya tabungin. Kalau udah banyak, coba lihat pasar modal, lihat reksa dana dulu. Kalau udah kenal produknya, mulai beli saham dikit-dikitlah,” ujarnya. 

Nasihat itu menggambarkan pesan kuat tentang kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak dini—dua prinsip penting dalam membangun kemandirian finansial anak muda.

Tak berhenti di situ, suasana makin cair ketika Ahmad menimpali dengan polos, “Saya buat Rp200.000, Pak. Gimana, Pak?” Sontak tawa pecah, sementara Purbaya menjawab ramah, 

“Rp 200.000 juga bisa, Rp 100.000 tuh udah bisa sekarang main saham. Tapi yang bagusnya beli reksa dana dulu, jadi kamu ngerti. Kalo gak tau pasti rugi, kalo main saham, nanti masuk ke saham gorengan lagi.” 

Dialog ringan itu memperlihatkan bagaimana seorang pejabat publik bisa menyampaikan edukasi keuangan dengan cara membumi dan mudah dipahami.

Tak butuh waktu lama, momen tersebut viral di media sosial. Warganet menilai sikap rendah hati Purbaya mencerminkan sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan tidak pelit berbagi ilmu. 

“Rakyat seneng nih ama pemimpin kek gini. Ga jaim, kasih ilmunya juga ga pelit...,” tulis Elsya di TikTok. 

Sementara komentar lain datang dari Ikautsar yang menulis, “Gacorrr jawabannyaa, informatif terhadap rakyat.” 

Pujian itu menjadi bukti bahwa edukasi finansial bisa disampaikan dengan cara yang hangat, sederhana, dan inspiratif. (*)