Soko Berita

Lonjakan Arus Mudik dan Wisata di Jabar, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Untuk mengantisipasi kepadatan, Pemprov Jabar melalui Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian telah menerapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
03 April 2025

Suasana di Terminak, Cicaheum, Kota Bandung, dipenuhi para oemudik dari berbagi kota. (Ist.Pemkot Bandung) 

SOKOGURU, BANDUNG: Arus mudik dan kunjungan wisata di Jawa Barat (Jabar) mengalami lonjakan signifikan selama periode Lebaran 2025.

 Hingga hari kedua Lebaran, Selasa (1/4), lebih dari 11,8 juta penumpang menggunakan layanan kereta api, sementara volume kendaraan di jalur utama, termasuk Tol Cikampek, meningkat tajam.

Untuk mengantisipasi kepadatan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian telah menerapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas.

Sistem contraflow diberlakukan di Tol Cikampek untuk mengurai kepadatan, sementara sistem ganjil-genap diterapkan di jalur wisata Puncak, Bogor, guna mengendalikan arus kendaraan menuju destinasi liburan.

Baca juga: Puncak Arus Balik Diperkirakan 6 April, Jasa Marga Siapkan Jalur Fungsional Tol Jakarta-Cikampek II Selatan

Selain jalur mudik, sejumlah objek wisata unggulan di Jawa Barat, seperti Kebun Raya Cibodas di Cianjur, Tangkuban Perahu di Bandung, dan Pantai Sindangkerta di Tasikmalaya, mulai dipadati pengunjung. 

Hal ini menandakan tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.

Transportasi: Penumpang Kereta Meningkat, Terminal Bus Sepi

Sekretaris Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, mengungkapkan bahwa lonjakan arus mudik dan wisata ini sudah diprediksi sebelumnya. 

Oleh karena itu, berbagai langkah telah disiapkan untuk menjaga kelancaran lalu lintas serta memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan.

Di sektor transportasi darat, jumlah penumpang di terminal bus justru mengalami penurunan. Pada 31 Maret 2025, 

Terminal Tipe A hanya mencatat 18.332 penumpang, turun 27,15 persen dibandingkan hari sebelumnya. 

Baca juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru ke Jakarta Diprediksi Akhir Pekan Ini

Sementara di Terminal Tipe B, jumlah penumpang anjlok 55,36 persen menjadi hanya 3.196 orang.

Sebaliknya, pergerakan penumpang kereta api menunjukkan tren beragam. Di wilayah Daop I, jumlah penumpang komuter turun 12,65 persen menjadi 21.951 orang. 

Di Daop II, jumlah penumpang jarak jauh juga turun 6,18 persen menjadi 25.051 orang. 

Namun, layanan kereta lokal justru melonjak hingga 38,14 persen, dengan total 58.811 penumpang. Sementara itu, di Daop III, jumlah penumpang naik 16,44 persen menjadi 13.228 orang.

Di sisi lain, layanan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengalami penurunan 22,66 persen, dengan total 17.878 penumpang.

Bandara Kertajati Alami Penurunan, Tol Cipularang Padat

Di sektor transportasi udara, Bandara Kertajati melayani 510 penumpang, mengalami penurunan 12,52 persen dibandingkan hari sebelumnya. 

Sementara itu, di Bandara Nusawiru, hanya 28 penumpang tercatat, dengan tidak adanya penerbangan pada hari sebelumnya.

Sementara itu, lonjakan kendaraan terjadi di sejumlah ruas tol utama di Jawa Barat. 

Tol Cipularang mencatat peningkatan kendaraan masuk sebesar 70,69 persen, dengan total 59.881 kendaraan. 

Kendaraan yang keluar dari tol ini juga meningkat 69,68 persen, atau sebanyak 42.134 kendaraan. 

Baca juga: Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pendatang Pascamudik Lebaran

Tol Padaleunyi mengalami kenaikan serupa, dengan 64,72 persen peningkatan kendaraan masuk dan 67,04 persen kendaraan keluar.

Namun, berdasarkan data traffic counting lidar, beberapa jalur utama di Jawa Barat justru mengalami penurunan jumlah kendaraan. 

Jalur Pantura turun 2,7 persen, dengan mayoritas pengguna merupakan kendaraan roda dua (73,6 persen). 

Jalur Tengah turun 5,9 persen, juga didominasi kendaraan roda dua (70,3 persen). 

Sementara di Jalur Selatan, jumlah kendaraan menurun 4 persen, dan di Jalur Wisata terjadi penurunan 0,8 persen.

Antisipasi Puncak Arus Balik

Pemerintah Provinsi Jabar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran arus balik serta kesiapan infrastruktur transportasi dalam menghadapi puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Dengan berbagai langkah strategis yang diterapkan, diharapkan mobilitas masyarakat selama masa libur Lebaran dapat berjalan lancar dan aman, baik bagi para pemudik maupun wisatawan yang menikmati momen liburan di Jawa Barat. (SG-2)