Soko Berita

Lebih dari 180 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Terima Kartu Nusuk, Begini Fungsinya!

Sebanyak 184.201 jemaah haji Indonesia telah menerima kartu Nusuk. Kartu ini sebagai akses dan identitas selama ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Mei 2025
<p>Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam. (Dok.Kemenag)</p>

Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, MAKKAH, ARAB SAUDI – Kabar baik datang dari Tanah Suci. Hingga Selasa, 27 Mei 2025, sebanyak 184.201 jemaah haji Indonesia, baik reguler maupun khusus, telah menerima kartu Nusuk.

Kartu Nusuk merupakan kartu penting yang wajib dibawa selama prosesi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Total jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi saat ini mencapai 193.778 orang. Angka ini terus meningkat seiring dengan gelombang kedatangan yang akan berlangsung hingga 31 Mei 2025.

Baca juga: Update Haji 2025: 170 Ribu Jemaah Indonesia Sudah Terima Kartu Nusuk di Makkah

Kartu Nusuk sendiri diterbitkan oleh delapan syarikah atau perusahaan penyedia layanan jemaah haji yang bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Kartu Nusuk untuk Akses Layanan, Keamanan, dan Mobilitas Jemaah 

Kartu ini menjadi identitas digital penting selama jemaah berada di wilayah Armuzna dan berfungsi untuk akses layanan, keamanan, dan mobilitas jemaah.

Baca juga: MUI Umumkan Iduladha Jatuh pada 6 Juni 2025, Umat Islam Diimbau Puasa dan Berkurban

“Kita terus minta kepada Syarikah agar mereka bisa segera mendistribusikan kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkannya,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, dalam keterangannya di Jeddah, Arab Saudi, Selasa, 27 Mei 2025 sebagaimana dilansir situs Kemenag.

PPIH Arab Saudi Siapkan Beberapa Strategi

Untuk mempercepat distribusi, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan beberapa strategi:

* Membentuk operation room khusus akselerasi kartu Nusuk;
* Menunjuk penanggung jawab distribusi di tingkat sektor dan daker;
* Menerapkan sistem pelaporan digital berbasis kloter.
Langkah ini dilakukan agar tidak ada jemaah yang tertinggal atau terkendala saat pelaksanaan puncak ibadah yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Pahala Berlipat! Doa Kurban yang Harus Dibaca Saat Menyembelih Hewan

Saat ini, jemaah Indonesia tengah bersiap menghadapi momen puncak ibadah haji. Mereka telah berada di Makkah dan dalam waktu dekat akan bergerak ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk menunaikan rukun haji yang paling krusial. (*)