Soko Berita

Jangan Asal Tebak! Rahasia Hitung HPP agar Usaha Kuliner Ramadan Makin Laris, Dijamin Anti RugiĀ 

Jualan laris tapi tetap rugi? 😱 Jangan sampai salah hitung modal! Pelajari cara menghitung HPP dengan benar agar UMKM kamu makin cuan di Ramadan. Simak triknya

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
26 Februari 2025

"Hitung HPP dengan benar agar UMKM makin cuan saat Ramadan! Jangan sampai salah perhitungan modal dan harga jual. Simak tips lengkapnya di sini! Foto: Youtube Kelly Patricia.

SOKOGURU - Banyak orang tahu kalau memulai usaha butuh modal, tapi masih banyak yang belum paham cara menghitung harga modal yang benar. 

Jangan asal tebak, karena bisa-bisa bisnis kamu malah rugi! Yuk, simak cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan benar agar UMKM kamu makin cuan saat Ramadan.

1. Apa Itu HPP?

HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menjual suatu produk atau jasa. 

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menganggap semua pengeluaran bisnis sebagai HPP, padahal tidak semua biaya masuk dalam perhitungan ini. 

HPP biasanya dicatat dalam laporan keuangan tepat di bawah pendapatan penjualan.

2. Biaya Apa Saja yang Termasuk dalam HPP?

HPP hanya mencakup biaya yang secara langsung berkaitan dengan produksi atau penjualan barang/jasa dan akan meningkat seiring dengan naiknya volume penjualan. 

Contohnya adalah biaya bahan baku. Biaya lain seperti gaji karyawan tetap, listrik, atau sewa tempat termasuk dalam biaya operasional, bukan HPP.

3. Cara Hitung HPP untuk Bisnis Produk

Untuk bisnis berbasis produk, ada dua kategori utama: reseller dan produksi sendiri. Jika kamu reseller, perhitungan HPP lebih sederhana. 

Cukup tambahkan harga beli dari supplier dengan biaya tambahan seperti packaging atau stiker logo.

Contoh:
Jika kamu membeli baju dari supplier seharga Rp50.000 dan menambahkan biaya packaging Rp2.000, maka HPP per produk adalah Rp52.000.

4. Cara Hitung HPP untuk Bisnis Produksi

Jika kamu memproduksi sendiri, perhitungan HPP sedikit lebih kompleks karena harus memasukkan bahan baku dan biaya produksi.

Contoh bisnis ayam geprek:

Ayam: Rp40.000/kg (100 gram per porsi = Rp4.000)

Cabai: Rp70.000/kg (20 gram per porsi = Rp1.400)

Beras: Rp10.000/kg (100 gram per porsi = Rp1.000)

Packaging: Rp150.000/100 pcs (Rp1.500 per porsi)

Total HPP per porsi ayam geprek: Rp7.400.

5. Cara Hitung HPP untuk Bisnis Jasa

Banyak yang mengira bisnis jasa tidak memiliki HPP. Padahal, meskipun tidak ada bahan baku utama, tetap ada biaya langsung yang dikeluarkan.

Contoh bisnis dekorasi pesta:
Jika pelanggan memilih dekorasi dengan bunga asli, maka biaya pembelian bunga masuk dalam HPP. 

Namun, jika menggunakan bunga artificial yang bisa dipakai berulang kali, itu dianggap sebagai aset bisnis, bukan HPP. 

Selain itu, tenaga kerja langsung seperti upah pekerja untuk pemasangan dekorasi juga harus dihitung.

6. Apa Itu Tenaga Kerja Langsung?

Berbeda dari gaji karyawan tetap yang dibayar bulanan, tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang dilakukan. 

Misalnya, dalam bisnis dekorasi, pekerja mendapat bayaran tambahan setiap kali ada event.

7. Biaya Lain yang Termasuk dalam HPP Bisnis Jasa

Selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, ada juga biaya langsung lainnya seperti transportasi. 

Misalnya, dalam bisnis dekorasi, biaya transportasi untuk membawa peralatan ke lokasi acara juga masuk dalam HPP.

8. Bagaimana Cara Mencatat HPP dalam Laporan Keuangan?

HPP dalam laporan keuangan biasanya dihitung total dalam satu bulan, bukan per produk. 

Oleh karena itu, mencatat semua transaksi sangat penting agar bisnis tetap untung, apalagi di bulan Ramadan ketika permintaan meningkat.

9. Cara Praktis Menghitung HPP

Daripada menghitung HPP satu per satu secara manual, gunakan rumus ini:

HPP = (Stok awal + Pembelian bahan baku) - Stok akhir + Tenaga kerja langsung

10. Contoh Penghitungan HPP Bulanan

Misalnya:

Stok awal: Rp5.000.000

Pembelian bahan baku bulan ini: Rp25.000.000

Stok akhir: Rp5.000.000

Tenaga kerja langsung: Rp5.000.000

Maka HPP bulan ini = (Rp5.000.000 + Rp25.000.000) - Rp5.000.000 + Rp5.000.000 = Rp30.000.000.

11. Kenapa Harus Paham HPP?

Dengan mengetahui HPP, kamu bisa menentukan harga jual yang tepat agar bisnis tetap untung. Jangan sampai jualan laris, tapi tetap rugi karena salah hitung modal!

12. Langkah Selanjutnya: Hitung Titik Impas (BEP)

Mengetahui HPP saja belum cukup, kamu juga harus tahu titik impas (BEP) atau jumlah minimal produk yang harus dijual agar tidak merugi. 

Yuk, pelajari cara hitung BEP agar bisnis UMKM kamu makin sukses di Ramadan!

Dengan menerapkan cara di atas, kamu bisa lebih mudah mengelola keuangan bisnis UMKM, terutama saat Ramadan ketika permintaan meningkat. 

Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman pengusaha lainnya agar mereka juga bisa lebih cuan! (*)

 

Sumber: Youtube Kelly Patricia