SOKOGURU, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menunjukkan langkah berani dalam menjaga lingkungan dengan menggandeng TNI Angkatan Laut (TNI AL) untuk menyelamatkan ekosistem sungai dan laut di wilayah Jabar.
Melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (25/6/2025), keduanya sepakat menjadikan Jabar sebagai model pengelolaan wilayah maritim yang berkelanjutan.
“Kami ingin mengembalikan keseimbangan ekosistem dari gunung sampai laut. Laut bukan hanya tempat mengambil, tapi juga tempat memberi,” ujar Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Siap Tata Ulang Lingkungan Jawa Barat demi Selamatkan Jakarta
Kerja sama ini bukan sekadar simbolik. Sejumlah program konkret akan diluncurkan: patroli sungai oleh TNI AL, pembangunan landasan pesawat kecil untuk patroli laut dan evakuasi medis, serta pendirian sekolah kelautan gratis bagi anak-anak nelayan.
TNI AL Beri Pelatihan Kedisiplinan untuk Siswa SMA/SMK
Bahkan, TNI AL akan ikut memberikan pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan di SMA/SMK.
Baca juga: Dedi Mulyadi Targetkan Majalengka Jadi Kawasan Industri Strategis, Ini Kuncinya!
Selain menyasar generasi muda, program ini juga menyentuh wilayah pesisir. Pantai akan dibersihkan, tempat pelelangan ikan ditata, dan kawasan kumuh akan dibenahi.
Armada pengangkut sampah dan pengeruk pantai akan ditambah untuk mengatasi pencemaran.
Kepala Staf TNI AL Sambut Baik Sinergi
Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muhammad Ali, menyambut baik sinergi ini dan menegaskan komitmen lembaganya dalam membantu pemetaan, mitigasi bencana, penanganan mangrove, hingga perbaikan rumah tidak layak huni di pesisir.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kukuhkan Dewan Adat Majalengka, Tegaskan Tiga Pilar Budaya Jabar
“Kerja sama ini menyentuh aspek teknis dan sosial masyarakat maritim. Kami apresiasi visi kuat Gubernur Jabar,” ucap Ali.
Dedi Mulyadi percaya bahwa kemakmuran rakyat tak bisa dilepaskan dari kelestarian alam.
Dengan program terpadu ini, Jawa Barat bersiap menjadi provinsi pelopor restorasi ekosistem sungai dan laut berbasis kearifan lokal, pendidikan, dan teknologi.(*)
