SOKOGURU, BANDUNG — Kota Bandung kembali membuktikan jati dirinya sebagai kota inklusif dan toleran.
Ribuan warga dari berbagai latar belakang budaya memadati Teras Sunda, Cibiru, Kota Bandung, Minggu, 4 Mei 2025 dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-3 Forum Komunikasi Madura Bersatu (FKMB), yang dirangkai dengan pagelaran spektakuler budaya Madura dan Sunda.
Acara ini bukan sekadar hiburan semata. Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa kolaborasi budaya seperti ini menjadi jembatan untuk merawat keberagaman dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat.
Baca juga:
“Pemerintah Kota Bandung bangga menjadi tuan rumah kegiatan yang menghidupkan semangat keberagaman. Ini bukan hanya soal seni, tapi soal menjaga kekayaan tradisi dan menciptakan ruang bersama,” ujar Erwin.
Bandung Jadi Kota Insklusif Bagi Semua Suku
Ia menambahkan, Bandung memiliki visi keterbukaan yang menjadikan kota ini inklusif bagi semua suku dan budaya.
Menurutnya, toleransi tidak hanya sebatas antaragama, tetapi juga mencakup lintas etnis dan tradisi budaya.
Dok.Pemkot Bandung,
Sementara itu, Ketua Pelaksana acara, Dwi Wahyu Handoyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat persatuan lewat ragam budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Baca juga:
“Budaya Madura dengan kekhasannya dan budaya Sunda dengan kelembutannya berpadu menjadi harmoni yang menyentuh hati. Ini bukti bahwa keberagaman bukan penghalang, justru kekuatan,” tegasnya.
Ketua Umum DPP FKMB, Holil, turut menyampaikan terima kasih atas kontribusi pengurus FKMB dari seluruh Indonesia, khususnya wilayah Bandung.
Dok.Pemkot Bandung,
Menurutnya, perayaan Harlah kali ini menjadi momen refleksi sekaligus penguatan semangat kebersamaan.
“Tiga tahun perjalanan FKMB tentu tidak selalu mulus. Tapi dengan komitmen bersama, kami yakin bisa terus berkembang dan hadir memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Acara juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, tarian, dan kuliner khas yang memanjakan para pengunjung.
Tak hanya menjadi ajang hiburan, kegiatan ini sukses menyatukan semangat toleransi, gotong royong, dan cinta budaya di tengah masyarakat urban Bandung. (*)