Hanna Keraf, Azalea Ayuningtyas, dan Melia Winata adalah tiga srikandi yang mengabdi pada negeri. Lewat PT karya Dua Anyam, mereka membantu meningkatkan kesehatan perempuan dan anak-anak di Flores Timur sejak 2013 melalui kerajinan anyaman.
Gerakan wirausaha sosial ini menular hingga melibatkan 1400 penganyam di 54 desa di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, hingga Papua. Dari gerakan ini pun, kini ada lebih 800 orang perajin aktif yang kembali merawat tradisi dan menjadi pendapatan sampingan bagi keluarga.
Tanah Flores tak asing bagi Hanna yang memang punya darah dari Nusa Tenggara Timur. Sebagai anak muda, ia tergerak ingin melihat kesejahteraan perempuan dan anak-anak di NTT bisa lebih baik. Terlebih NTT punya nilai budaya dan alam yang sangat eksotik. Salah satunya produk-produk kerajinan seperti tenun dan aneka anyaman.
Hanna Keraf turun ke lapangan dan mengajak berbagai komunitas perempuan di NTT agar menjaga berbagai produk budayanya. Mulai dari bahan baku lontar hingga gebang untuk keperluan anyaman. Produk serat alam memang tak asing bagi masyarakat NTT. Mereka terbiasa secara turun temurun memanfaatkan bahan baku kulit kayu maupun lontar untuk berbagai produk keseharian.
“Melalui anyaman, kami bisa berharap memberikan pendapatan ekonomi bagi perempuan,” kata Hanna. Ia memulai gerakannya di Desa Dun Tana, Flores Timur dengan melibatkan 16 perempuan. Kelompok ini pun bergerak menciptakan berbagai produk kerajinan yang bisa diterima oleh pasar.
Du Anyam melakukan berbagai pendampingan, peningkatan kualitas produk dan desain, hingga nilai tambah agar para pengrajin bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi dan sosial. Upaya pemberdayaan lewat gerakan wirausaha sosial ini pun berhasil.
Kini, para pengrajin bisa mendapatkan uang sampingan hingga Rp 350 ribu per bulan. Pendapatan mereka tergantung dari keaktifan dalam membuat aneka kerajinan.
Semangat kolaborasi, wirausaha sosial, dan manfaat bagi masyarakat, menjadi tiga elemen kunci pengembangan pemberdayaan perempuan di Nusa Tenggara Timur dan wilayah lainnya lewat Du Anyam.
Du Anyam membangun ikatan agar perempuan dan anak-anak di Indonesia Timur tumbuh kembang menjadi srikandi masa depan yang baik.