Soko Berita

Dana KUR 2025 Rp300 Triliun, Tapi UMKM Masih Sulit Akses! Ini Alasannya

Realisasi KUR 2025 baru 14,9% dari target Rp300 triliun! Apa dampaknya bagi UMKM? Simak data, penyebab, dan solusinya di sini.Cari tahu dan diskusikan di sini! 

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
20 Maret 2025

Modal jadi kunci sukses UMKM, tapi KUR 2025 baru tersalur 14,9%! Apa yang terjadi? Bagaimana solusinya? Yuk, cari tahu dan diskusikan di sini! Foto: umkm.go.id

SOKOGURU – Kementerian UMKM mencatat bahwa realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2025 hingga pertengahan Maret masih jauh dari target yang ditetapkan. 

Hingga 16 Maret 2025, penyaluran KUR baru mencapai Rp44,73 triliun atau sekitar 14,9 persen dari total target sebesar Rp300 triliun.

Padahal, saat ini sudah memasuki bulan Maret 2025, sehingga masih terdapat tantangan besar dalam mencapai target tahunan yang telah ditetapkan.

Hingga pertengahan Maret 2025, jumlah penerima KUR telah mencapai 788.237 orang, atau sekitar 22 persen dari total target penerima KUR yang ditetapkan sebesar 3,51 juta orang. 

Angka ini mencakup debitur baru maupun debitur graduasi yang telah memenuhi syarat.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (18/3/2025), Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa total penyaluran KUR hingga pertengahan Maret masih berada di angka Rp44,73 triliun.

Rincian Penyaluran KUR 2025

Berikut adalah rincian penyaluran KUR hingga 16 Maret 2025:

⦁    KUR usaha super mikro sebesar Rp36 miliar yang diberikan kepada 3.937 debitur.

⦁    KUR usaha mikro mencapai Rp29 triliun yang disalurkan kepada 722.222 debitur.

⦁    KUR usaha kecil senilai Rp15 triliun dengan total penerima sebanyak 61.625 debitur.

⦁    KUR khusus mencapai Rp820 juta.

⦁    KUR untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) senilai Rp13 miliar.

⦁    KUR PMI Ditangani Kementerian BP2MI

Maman Abdurrahman menegaskan bahwa penyaluran KUR untuk pekerja migran Indonesia berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). 

Menurutnya, hal ini akan lebih efektif jika BP2MI yang mengelola KUR bagi pekerja migran, mengingat peran strategis lembaga tersebut dalam perlindungan dan pemberdayaan tenaga kerja migran.

Hingga 16 Maret 2025, penyaluran KUR untuk sektor produksi telah mencapai Rp26,19 triliun. 

Angka ini setara dengan 58 persen dari total target sektor produksi yang ditetapkan sebesar 60 persen dari keseluruhan KUR 2025.

Secara khusus, Maman Abdurrahman juga mengungkapkan perkembangan penyaluran KUR di beberapa wilayah utama, yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

Data menunjukkan bahwa hingga 21 Februari 2025, total realisasi KUR di region tersebut mencapai Rp9,02 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 181.900 orang.

Sektor produksi di wilayah ini menunjukkan realisasi sebesar 50,4 persen dari total KUR yang telah disalurkan.

Meskipun penyaluran KUR terus berjalan, tantangan masih ada dalam mencapai target nasional sebesar Rp300 triliun. 

Salah satu kendala utama adalah proses distribusi yang harus lebih cepat dan tepat sasaran agar mampu menjangkau lebih banyak pelaku usaha yang membutuhkan akses pembiayaan.

Penyaluran KUR yang optimal diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. 

Akses modal yang lebih luas akan memungkinkan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja baru.

Harapan Pemerintah terhadap Penyaluran KUR

Pemerintah berharap bahwa hingga akhir 2025, penyaluran KUR dapat berjalan sesuai target. 

Oleh karena itu, berbagai strategi terus dilakukan untuk mempercepat realisasi kredit, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak dalam memastikan efektivitas distribusi.

Bank dan lembaga keuangan yang menjadi mitra penyalur KUR memiliki peran penting dalam meningkatkan realisasi kredit ini. 

Dengan mempercepat proses administrasi dan memperluas jangkauan layanan, target nasional diharapkan bisa lebih mudah dicapai.

Salah satu strategi yang sedang digalakkan adalah pemanfaatan teknologi digital dalam proses pengajuan dan pencairan KUR. 

Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses bagi pelaku UMKM, terutama di daerah terpencil.

Hingga pertengahan Maret 2025, realisasi KUR masih jauh dari target, dengan pencapaian 14,9 persen dari total Rp300 triliun. 

Pemerintah terus mendorong berbagai strategi agar penyaluran lebih optimal. (*)