SOKOGURU - Ayo dicek, Sob! Buat kamu para penerima bantuan sosial, ada kabar gembira nih!
Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 2 tahun 2025 bakal segera cair.
Informasi ini langsung disampaikan oleh Menteri Sosial, lho. Jadi, kapan ya jadwal pencairannya?
Mulai besok pagi, Rabu 10 April 2025, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki kartu bantuan dari Bank BRI, BNI, atau BSI.
Kemudian, bisa juga langsung cek saldo bantuan di rekening masing-masing. Ada saldo positif yang masuk dan siap dicairkan. Jangan sampai kelewat, ya!
Bantuan Program Indonesia Pintar
Namun, perlu dicatat, bantuan yang sudah cair mulai 10 April ini bukan bantuan PKH atau BPNT, melainkan Bantuan Program Indonesia Pintar (KIP).
Jadi buat kamu yang punya kartu KIP dari tahun-tahun sebelumnya, mulai dari SD kelas 1-5, SMP kelas 7-8, hingga SMA/SMK kelas 10-11, silakan cek saldo di bank penyalur sesuai jenjang pendidikan:
- BRI untuk SD dan SMP
- BNI untuk SMA/SMK
- BSI untuk wilayah Aceh
Diperkirakan sebanyak 2,6 juta siswa bakal menerima bantuan ini. Dana akan langsung masuk ke kartu KIP atau rekening tabungan Simpanan Pelajar milik penerima.
PKH dan BPNT Tahap 2 Cair Kapan?
Nah, untuk kamu yang masih nunggu-nunggu pencairan PKH dan BPNT tahap 2, tenang aja.
Meski belum cair di awal April, ada bocoran dari Kementerian Sosial bahwa jadwal pencairan bansos PKH dan BPNT tahap 2 kemungkinan akan dimulai pada bulan Mei atau paling lambat Juni 2025. Yuk bersabar dulu, ya!
Kenapa belum cair? Soalnya Kemensos masih menjalankan proses pemutakhiran data sosial ekonomi melalui survei besar-besaran se-Indonesia, yang disebut DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional).
Survei ini merupakan integrasi dari data lama seperti DTKS, P3KE, dan Resosek yang sekarang digabung menjadi satu basis data baru.
Pendamping cuma mengisi jawaban dari warga lewat aplikasi
Proses ground checking atau verifikasi lapangan ini sudah dimulai sejak Maret dan masih berlanjut hingga April.
Pendamping PKH di seluruh Indonesia turun langsung ke lapangan buat memverifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Data yang dikumpulkan bukan cuma dari KPM yang sudah pernah dapat bantuan, tapi juga yang belum pernah sama sekali.
Pendamping cuma mengisi jawaban dari warga lewat aplikasi, lalu data itu langsung masuk ke sistem pusat dan diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Nanti, masyarakat akan diranking berdasarkan kondisi ekonomi mereka dalam kategori Desil 1 hingga Desil 10.
Biasanya, yang masuk Desil 1 dan Desil 2 adalah yang paling berpotensi mendapatkan bantuan.
Sementara yang masuk kategori ekonomi lebih tinggi, apalagi punya aset seperti sawah luas, kendaraan banyak, atau perhiasan emas, bisa jadi bantuannya akan dihentikan. (*)