SOKOGURU, JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali menyalurkan bantuan sosial dalam skala besar guna menjaga daya beli masyarakat dan menekan dampak ekonomi global.
Total anggaran sebesar Rp11,93 triliun disiapkan untuk program penebalan bantuan sosial yang menyasar 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
"Tambahan ini diberikan dua bulan berturut-turut untuk kelompok paling rentan dan miskin. Setiap KPM akan mendapat uang tunai Rp200.000 per bulan serta bantuan 10 kg beras setiap bulan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebagaimana dikutip sokoguru.id dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 3 Juni 2025.
Penyaluran tambahan bantuan tersebut dijadwalkan berlangsung selama Juni dan Juli 2025. Setiap keluarga akan menerima:
- Rp400.000 tunai (Rp200.000 per bulan x 2 bulan).
- 20 kg beras (10 kg per bulan x 2 bulan).
Pemerintah menekankan bahwa data penerima manfaat telah diverifikasi melalui sistem data tunggal sosial ekonomi nasional berdasarkan Inpres No. 4 Tahun 2025.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan tidak lagi mengalami kesalahan data seperti inclusion atau exclusion error.
"Data yang digunakan sudah dibersihkan oleh BPS dan BPKP. Dengan validasi ini, bantuan bisa diterima mereka yang benar-benar berhak," jelas Menteri Sosial, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Menteri Pertanian menegaskan bahwa distribusi beras akan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu harga di tingkat petani.
Pemerintah juga menargetkan distribusi dilakukan di daerah dengan pasokan rendah seperti Papua dan kota-kota besar yang tidak memproduksi beras.
Langkah ini merupakan bagian dari paket stimulus yang lebih besar untuk menjaga konsumsi rumah tangga, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi rakyat di tengah ancaman pelemahan global.(*)