SOKOGURU, BANDUNG: Suasana penuh kekhusyukan mewarnai Markas Yonzipur 9/1 Kostrad di Jalan AH. Nasution, Kota Bandung, Minggu (13/4), saat sekitar 2.400 calon jemaah haji dari wilayah Bandung Raya mengikuti kegiatan Manasik Haji Massal.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam menanamkan kesiapan spiritual sekaligus mempererat ukhuwah islamiyah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, yang hadir membuka kegiatan ini, menegaskan bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik.
Baca juga: DPR: Pemotongan Anggaran Kemenag Bisa Ganggu Pelayanan Ibadah Haji dan Program Madrasah
Lebih dari itu, ia menyebut haji sebagai perjalanan batin yang memerlukan kesiapan ilmu, niat, dan mental yang kuat.
"Ibadah haji bukan hanya soal kekuatan tubuh, tapi tentang kesiapan hati dan pikiran. Ini adalah perjalanan spiritual yang luar biasa. Luruskan niat hanya karena Allah SWT," ujar Erwin di hadapan ribuan calon jemaah.
Tidak Semua Orang Dapat Panggilan dari Allah
Erwin juga mengingatkan bahwa haji adalah panggilan mulia dari Allah SWT yang tidak semua orang dapatkan.
Oleh karena itu, setiap calon jemaah diminta untuk mensyukuri kesempatan langka ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Baca juga: Embarkasi Surabaya Siap Sambut Jemaah Haji 2025, Namun Butuh Peningkatan Fasilitas
Dalam kesempatan itu, Erwin memberikan apresiasi tinggi kepada Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (FKKBU) Kota Bandung yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Ia berharap manasik massal ini dapat menjadi bekal penting bagi jemaah untuk memahami seluruh tahapan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji secara menyeluruh.
Baca juga: 185 Ribu Calon Jemaah Haji Menabung, BSI Siap Beri Layanan Optimal
"Dengan pemahaman yang benar, insyaallah para jemaah mampu menjalani ibadah dengan khusyuk, lancar, dan kembali sebagai haji yang mabrur," tambahnya.
Tak hanya menjadi ajang persiapan teknis, manasik haji massal ini juga menjadi wadah kebersamaan, mempererat rasa persaudaraan antar-jemaah.
Manasik haji juga menanamkan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan—nilai penting yang akan sangat dibutuhkan selama menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci. (SG-2)