SOKOGURU - Dalam beberapa waktu terakhir, banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus giveaway dan bantuan sosial (bansos).
Kejahatan ini semakin marak seiring perkembangan teknologi digital yang memudahkan pelaku dalam menjalankan aksinya.
Kemajuan teknologi yang pesat membawa dampak positif, tetapi juga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
Berbagai modus operandi digunakan, termasuk memanfaatkan kecanggihan kecerdasan buatan (AI) untuk menyamarkan identitas.
Salah satu contoh modus yang sering terjadi adalah penipuan berkedok giveaway yang mengatasnamakan selebriti, seperti Baim Wong atau figur publik lainnya.
Penipu menggunakan teknologi AI untuk meniru suara mereka sehingga tampak lebih meyakinkan.
Dengan bantuan teknologi AI, suara dapat dimanipulasi agar terdengar mirip dengan aslinya.
Ditambah dengan gimmick meyakinkan, banyak korban yang akhirnya terjebak dalam skema penipuan ini tanpa menyadarinya.
Banyak orang merasa senang saat menerima telepon dari selebriti favoritnya.
Dengan dalih memenangkan giveaway, korban semakin percaya dan tidak curiga bahwa mereka sedang diperdaya oleh pelaku kejahatan.
Setelah berhasil mengelabui korban, penipu akan meminta sejumlah uang dengan alasan biaya pajak, administrasi, atau keperluan lainnya.
Korban yang sudah percaya pun tanpa sadar mentransfer uang ke rekening penipu.
Setelah uang ditransfer, hadiah yang dijanjikan tak kunjung diterima. Saat itulah korban mulai menyadari bahwa mereka telah menjadi korban penipuan, tetapi sering kali sudah terlambat untuk mendapatkan uangnya kembali.
Masyarakat harus lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming hadiah atau bansos.
Jika ada permintaan transfer uang, itu bisa menjadi indikasi kuat adanya penipuan.
Selain penipuan melalui telepon, modus lainnya yang kerap terjadi adalah melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Pesan tersebut biasanya berisi klaim hadiah jutaan rupiah dan tautan mencurigakan yang mengarah ke situs berbahaya.
Contoh Pesan Penipuan yang Beredar
Salah satu contoh pesan yang beredar berbunyi: “Selamat Anda menang promo voucher belanja 10 juta Rupiah! Klik link ini: vshop.123huhu.com/ngarep.”
Pesan seperti ini berpotensi sebagai scam dan dapat membahayakan data pribadi pengguna.
Cara Menghindari Penipuan Online
Untuk melindungi diri dari kejahatan siber, berikut adalah lima langkah yang bisa dilakukan:
- Jangan asal mengklik tautan yang mencurigakan.
- Selalu cek sumber informasi sebelum percaya.
- Jangan pernah membagikan OTP atau kata sandi.
- Aktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan lebih baik.
- Tetap update informasi terkait modus penipuan terbaru.
Laporkan Jika Menjadi Korban Penipuan
Jika sudah terlanjur menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang melalui kanal berikut:
- Aduan nomor mencurigakan: aduan.nomor.id
- Laporkan konten negatif: aduankonten.id
- Cek nomor rekening penipu: cekrekening.id
- Laporkan penipuan finansial: iasc.ojk.go.id
- Cek fakta berita hoax atau tidak: klikhoaks.jatimprov.go.id
Lindungi diri dan orang terdekat dari modus penipuan digital. Bagikan informasi ini agar semakin banyak orang yang waspada dan tidak mudah tertipu.
Dengan kesadaran bersama, kita bisa meminimalisir kejahatan di dunia digital. (*)