Siapa yang percaya jika ada sebuah kerajaan dibangun dari puluhan ribu batang pensil? Kisah itu seperti kisah di negeri dongeng, atau ilustrasi dalam lukisan seniman ternama. Tetapi kisah ajaib itu nyata terjadi di Jerman, di sebuah pabrik pensil terbesar dan tertua di dunia, Faber-Castell.
Perusahaan pensil Faber-Castell berhasil menyulap bengkel kayu kecil menjadi kerajaan besar yang telah berdiri lebih dari 260 tahun. Siapa sangka, bisnis yang sangat besar dibangun dari sebuah pensil, sebuah alat tulis yang biasa dipakai anak-anak belajar, yang kesannya sangat tidak ajeg dan mudah digantikan.
Entah apa yang dipikirkan Kaspar Faber (1730–1784) saat dirinya memutuskan untuk membuat bisnis pensil. Barangkali saat itu ada yang mencibir: “kenapa tidak bikin kursi yang megah untuk kerajaan? Meja rias yang mewah untuk para putri? Tetapi malah bikin pensil untuk anak ingusan?”
Tetapi perkembangan Faber-Castell justru membuktikan semua tuduhan itu salah. Produk pensil Faber-Castell telah memegang titel brand top of mind dan premium. Titel itu menggeser produk-produk pensil lain yang muncul, dan memberikan kesan: jika ingin berkelas, nyaman menulis, ya pakailah pensil Faber-Castell. Saat ini pabrik raksasa itu telah memproduksi semua yang jenis alat tulis kantor.
Boleh jadi Kaspar Faber kalah populer dengan pendiri pabrik mobil, pembuat bom atom, atau bahkan seleb tiktok. Namun bertahannya perusahaan Faber-Castell hingga 2,5 abad ini membuktikan bahwa membuat pensil bisa membangun sebuah kerajaan, yang menyejahterakan anak-cucu, serta memberi manfaat pada jutaan tenaga kerja Faber-Castell yang tersebar di 120 negara.
Kisah kerajaan pensil Faber-Castell yang mampu bertahan dan beregenerasi dengan baik harusnya menjadi pembelajaran bagi semua pelaku usaha. Faber-Castell fokus kepada mimpinya untuk membangun kerajaan dari pensil. Mereka tidak tergoda untuk membuat furnitur mewah berbahan kayu, tapi memilih fokus membuat pensil terbaik.
Kualitas terbaik itu dibuktikan dengan ditemukannya surat dari seniman besar Belanda, Vincent van Gogh, kepada kawannya, van Rappard, yang menyatakan bahwa pensil buatan Faber sangat hitam dan lembut. Seniman-seniman Eropa pada saat itu mulai menggunakan pensil buatan Faber untuk membuat sketsa seni.
Tak berhenti di sana, Faber kemudian membuat inovasi dengan memproduksi pensil berwarna. Siapa yang ingat dengan desain produk pensil warna yang sangat populer ini? Bungkus pensil warna itu sangat indah dengan lukisan burung dan kuda yang penuh warna. Gambar itu menyiratkan pesan bahwa produk di dalamnya sangat berkualitas dan digunakan oleh para seniman.
Perjalanan mulus tentu disiapkan dengan perencanaan yang baik. Hal itu akan tampak dari fokus dan inovasi generasi penerus perusahaan. Apa yang membuat Faber-Castell bertahan begitu lama di keluarga Faber? Apa yang membuat keluarga Faber di generasi ke-19 menjadi penerus saat ini?
Sudah menjadi rahasia umum jika semangat founder berbeda dengan penerusnya. Hal itu terjadi bukan karena masalah perbedaan zaman dan peta persaingan, tetapi pengalaman pahit getir membangun usaha tidak dirasakan oleh generasi penerus. Di sinilah perbedannya.
Faber-Castell tidak hanya menyerahkan daftar kekayaan perusahaan dan kunci toko serta pabriknya. Mereka pun menyerahkan juga seluruh energi dan semangat yang terkandung dalam brandnya. Dengan energi dan semangat yang ikut diwariskan, para generasi penerus memiliki semua hal yang diperlukan untuk melebarkan sayap bisnis.