Semua orang yang memulai usaha selalu ingin menginjak pedal gas dalam-dalam. Setiap bayangan sukses sudah ada di dalam kepalanya, mulai dari kekayaan yang mantap, kemudahan akses di segala aspek.
Karena bayangan yang indah itulah, sering kita melihat orang memulai usaha seperti balap liar yang tak ada aturan. Semua orang ingin mendahului semua pebalap dan menjadi nomor satu. Entah segala baut, kelistrikan dan suku cadang kendaraannya aman, yang penting gaspol saja.
Tapi sesungguhnya usaha bukan balap liar yang hanya bermodalkan keberanian menginjak pedal gas sekeras mungkin. Usaha tak seperti balap liar yang hanya memiliki satu pemenang dan sisanya pecundang.
Usaha adalah urusan siapa yang paling lama bertahan di sirkuit. Tidak peduli siapa yang menginjak pedal gas lebih dulu. Siapa yang paling lama bertahan di sirkuit, dialah yang menang. Itu artinya, usaha mesti terjaga konsistensinya, dan berjalan seiring dengan kehidupan.
Banyak usaha yang terburu-buru tancap gas dan berharap tiba lebih dulu di garis finis. Tetapi di tikungan kesekian mereka tergelincir dan jatuh terjerembab. Tak bisa melaju lagi di sirkuit. Mereka yang tidak membaca situasi dan kondisi dengan baik bisa dipastikan tidak akan bertahan lama.
Contoh lainnya ada usaha yang tidak terburu-buru tancap gas. Mereka jalan perlahan, berharap sampai tujuan. Tapi setelah melaju sekian lama, mereka lupa mengecek tangki dan kehabisan bensin di tengah perjalanan. Begitu pula kondisi oli, ban, rem, dan lainnya. Mereka yang tidak mengenali kebutuhan diri sendiri pun akan bernasib sama.
Kedua gambaran di atas berkaitan dengan modal dalam usaha. Modal adalah nyawa dari setiap usaha. Tanpa modal yang kuat, usaha akan kandas di tengah jalan. Tapi jangan menyangka bahwa modal hanyalah bergepok-gepok uang dalam kantong Anda.
Uang dalam usaha ibarat bensin dalam motor Anda. Tugasnya terbatas sebagai bahan bakar agar usaha bisa berjalan. Tetapi untuk bertahan dalam sirkuit, Anda membutuhkan hal lain. Sebab seperti bensin, uang bisa habis.
Anda membutuhkan pengetahuan lebih tentang sirkuit di mana Anda melaju. Tidak hanya pesaing lain dalam balapan, sirkuit pun memuat berbagai tikungan, pit stop, penonton, strategi untuk menang, dan berbagai hal lainnya di luar bensin.
Jangan berharap dengan uang yang banyak, bisnis akan melaju dengan cepat! Modal besar milik Anda sesungguhnya telah terlihat di depan cermin tiap Anda bangun pagi. Ya! Andalah modal utamanya. Andalah yang mengetahui seluruh kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam bisnis Anda.
Mulailah analisis empat faktor utama itu untuk memulai kembali bisnis Anda. Sehingga apa pun produk atau jasa yang Anda tawarkan akan memiliki value dan segera menemukan konsumennya.
Ingat! Tidak perlu uang banyak untuk bangun pagi dan mengecek sosial media. Mengecek beberapa pesan masuk dalam instagram, membuat postingan tentang produk, melihat apakah semua kondisi sosial media bisnis Anda sudah oke atau belum.
Tak perlu uang banyak untuk melakukan evaluasi terhadap proses produksi dalam bisnis Anda, apakah semua sudah sesuai dengan konsep? Apakah semuanya sudah berjalan lancar tanpa kesalahan sedikit pun? Apakah tidak ada komplain terhadap produk yang Anda tawarkan?
Yang terakhir, tak perlu uang banyak untuk melihat kembali target bisnis Anda sesuai dengan rencana bisnis yang sudah Anda buat di awal. Apakah semuanya sudah terkontrol dengan baik? Apakah hasilnya sudah mencapai target atau bahkan melampaui target?
Semua contoh di atas bisa dilakukan untuk mengubah bisnis Anda menjadi lebih baik. Mulailah dari mengontrol modal yang Anda miliki, bukan berusaha untuk mencari uang tambahan untuk menyuntik bisnis Anda.
Dengan modal yang terkontrol, bisnis Anda akan tetap bertahan di jalurnya, dan tidak menjadi model bisnis balap liar.
Karena balapan bukan hanya sekadar tancap gas, di sana ada rem, ada permainan kopling. Ada saatnya menukik tajam, ada saatnya berhenti mengganti ban sejenak.