KLINIK UMKM
Bagaimana Kita Mempelajari Adaptasi Bisnis
Tukang cukur sudah shifting menjadi hairstylist hari ini. Bukan saja mereka memuliakan pelanggan, tetapi membuat mereka datang berkali-kali
Olehapsoro
14 Juli 2022 04:36

Dari Pak RT, sampai Presiden semua tunduk kepadanya. Dialah tukang cukur.

Ungkapan itu mesti dijadikan pedoman bagi siapa pun yang ingin jadi penguasa. Tukang cukur bisa menundukkan siapa pun dalam satu perintah tegas. Ajaibnya, semua akan menuruti perintah tukang cukur. Semua ngeri kalau tukang cukur sampai salah potong. Bayangkan tukang cukur Anda salah memotong rambut anda sampai pitak. Anda mesti menahan malu sampai sebulan lebih.

Bayangkan saja jika itu terjadi kepada petinggi perusahaan atau kepala negara? Apa kata anak buahnya nanti? Semua kepala sama saja, hanya mampu menumbuhkan rambut 0,3-0,5 mm per hari, 1-1,5 cm sebulan, dan 12-15 cm setahun. Masak orang sekelas kepala negara mesti menanggung malu hingga sebulan lebih?

Tukang cukur sudah begitu dari dulu, keinginannya mesti dituruti. Tapi itu model bisnis klasik. Penawaran tukang cukur biasanya hanya sebatas potong rambut, kumis, dan jenggot saja. Sekarang beragam model rambut dari belahan dunia bisa digarap serius oleh tukang cukur, terutama yang berlabel “barber shop.”

Meski sama-sama berarti tukang cukur, barber shop seakan lain. Tempatnya tidak di bawah pohon rindang atau di dalam pasar. Barber shop biasanya berada di jalan raya besar, di ruko yang telah tertata rapi, dengan lampu-lampu remang memanjakan mata. Orang yang bekerja di barber shop pun tak lagi disebut tukang cukur, melainkan hairstylist.

Hairstylist terdengar lebih menjanjikan bagi anak muda. Pekerjaan itu menjadi salah satu incaran bagi anak muda yang berminat kepada perawatan rambut. Hairstylist dengan tukang cukur pun memiliki perbedaan harga yang mencolok. Buktinya, di tukang cukur biasa kita hanya perlu membayar 15 ribu, tetapi di barber shop harga itu naik 50-75 ribu.

Barber shop telah mengubah wajah usaha cukur rambut menjadi usaha yang naik level. Selain itu, barber shop menjadi ladang nafkah baru bagi anak muda, yang lebih necis dengan sebutan hairstylist.

Sementara itu, dari sisi konsumen, barber shop mampu  menjawab kebutuhan konsumen khususnya pria muda. Barber shop menjelaskan bahwa pria juga melakukan perawatan, bahwa rambut pria juga bisa diubah dengan berbagai model, dan semua pria mesti mendapatkan penampilan terbaiknya.

Lantas adakah perang antara tukang cukur dengan hairstylist? Tidak, semuanya tampak anteng memotong rambut dengan pangsa pasar masing-masing. Penggemar tukang cukur DPR (di bawah pohon rindang) tetap ada, seiring dengan peminat barber shop. Iklim yang sehat ini membuktikan bahwa tukang cukur selalu menjadi penguasa meski dengan label tukang cukur DPR ataupun barber shop.

Dari penjelasan di atas, ada nilai lebih yang berkembang dari sebuah profesi. Tukang cukur harus bisa menyelaraskan keinginan pelanggannya. Gaya bisnis hari ini berkembang kea rah sana pula: kustomisasi keinginan pelanggan.

Kustomisasi adalah nilai penting di bisnis hari ini. Permintaan khusus dan spesifik dari satu pelanggan bisa sangat mempengaruhi bisnis anda. Pelanggan hari ini sudah berubah, bukan lagi kita sebagai yang punya bisnis menyodorkan tawaran spesifik, tapi kita memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk menggunakan pilihannya.

Editor Sokoguru: Ahmad Yunus
TANYA JAWAB
smiley
0/1400 Karakter
    Tidak Ada Komentar