Kuliner

Kombucha: Minuman Fermentasi Berkhasiat

Di masa lalu, Kombucha menjadi minuman penyembuh penyakit pencernaan. Kini Kombucha menjadi alternatif minuman bersoda.

sokoguru.id—Mungkin Kombucha sudah tak asing lagi di kalangan pecinta minuman. Salah satu alasannya adalah berbagai kandungan teh fermentasi itu mampu berikan dampak baik pada tubuh peminumnya. Bahkan dalam salah satu penelitian, Kombucha mampu hentikan penyebaran sel kanker.

Sejarah Kombucha

Menurut Azmi Kautsar, Kombucha Brewers asal Cimahi, Kombucha berasal dari Korea. Syahdan, Kaisar Inkyo menderita penyakit sembelit selama bertahun-tahun. berbagai ramuan telah dicoba, tetapi tidak ada yang manjur. Kemudian seorang tabib bernama Kombu membawakan ramuan teh yang telah difermentasi.

Teh fermentasi itulah yang akhirnya menyembuhkan penyakit sembelit sang Kaisar. Sebagai bentuk penghargaan, ramuan teh tersebut diberi nama Kombucha yang berasal dari nama tabib tersebut “kombu” dan “cha” yang berarti teh. Setelahnya, Kombucha menjadi populer sebagai ramuan penyembuh.

Khasiat penyembuh yang terkandung dalam Kombucha berasal dari asam organik, vitamin B kompleks, vitamin C, enzim hidrolitik, ethanol, karbon dioksida, polifenol, mineral, serta senyawa antimikroba. Semua kandungan itu berasal dari proses fermentasi.

Seperti minuman probiotik lainnya, Kombucha memiliki khasiat untuk meredakan masalah pencernaan. Dengan seluruh keampuhannya mengobati penyakit, ketenaran Kombucha mulai tersebar ke seluruh Asia Timur.

Di Cina, Kombucha disebut sebagai “ramuan kehidupan,” “teh keabadian,” dan “harta karun perut.” Ungkapan “harta karun perut” muncul sebab rasanya yang asam manis, ringan, dan menyegarkan. Rasa yang cukup nikmat untuk sebuah ramuan obat.

Ketenaran Kombucha pun terus menyebar hingga ke Rusia, dan beberapa kawasan di Eropa Timur, hingga akhirnya Kombucha sampai di benua Amerika. Tata cara pembuatan Kombucha pun mulai tersebar luas, sehingga saat ini Kombucha bisa ditemukan di tiap negara.

Cara Pembuatan Kombucha

Untuk menghasilkan Kombucha yang baik, ada banyak hal yang mesti diperhatikan. Menurut Azmi Kautsar, Kombucha yang baik bisa dihasilkan di tempat dengan suhu ruangan yang stabil. Hal itu akan mengoptimalkan proses fermentasi yang dilakukan bakteri dan ragi.

Langkah pertama, adalah pembuatan teh manis. Setelah teh manis selesai dibuat, bakteri baik ditambahkan ke dalam larutan teh manis tersebut. Bakteri dan ragi yang diperlukan untuk fermentasi terbentuk dalam starter yang disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast).

Di dalam SCOBY, terdapat kelompok bakteri Acetobacter dan Gluconobacter serta kelompok ragi Saccharomyces, Schizosaccharomyces, dan Zigosaccharomyces. Kelompok ragi akan menggunakan gula pada larutan teh manis sebagai substrat dan mengkonversinya untuk menghasilkan alkohol. Alkohol yang dihasilkan akan dikonsumsi oleh kelompok bakteri untuk menghasilkan senyawa asam organik.

“Fermentasi teh manis ini (berlangsung) selama 8-12 hari, tergantung kestabilan suhu di ruang fermentasi,” ungkap Azmi.

Selama fermentasi berlangsung, ruang fermentasi mesti terjaga kebersihannya. Semua peralatan yang digunakan mesti steril, agar fermentasi Kombucha tidak terkontaminasi bakteri buruk.

Kombucha yang telah selesai fermentasi akan mengalami perubahan pada warna dan rasa. Warnanya menjadi lebih kekuningan, serta rasanya menjadi asam, manis, dan ada sensasi sparkling, persis sensasi minuman bersoda.

Khasiat Kombucha

Larutan Kombucha yang kaya akan mikroorganisme baik memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, terdapat pula vitamin-vitamin yang terkandung dalam larutan Kombucha.

“Vitamin C di Kombucha ini bagus untuk kekebalan tubuh,” kata Azmi, “Kombucha juga bagus buat peredaran darah dan detoks,” lanjutnya.

Survei yang dilakukan terhadap warga di Kargasok, Rusia, yang rutin mengonsumsi Kombucha, menunjukkan jarang sekali penduduk Kargasok menderita penyakit kanker. Hal itu selaras dengan penelitian terhadap asam asetat dan asam glukoronat dalam Kombucha telah dikenal sebagai penangkal racun.

Asam laktat dan asam karbonat yang dihasilkan kombucha juga membantu mencegah kanker dengan cara mengatur kestabilan pH darah. Polifenol yang dikandung kombucha memiliki efek antioksidan kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Yang paling menguntungkan dari minum Kombucha adalah rasanya yang nikmat. Azmi, selaku Kombucha Brewers, menjelaskan Kombucha bisa dijadikan sebagai alternatif minuman bersoda. “Beberapa kalangan sudah mulai mengganti minuman bersoda dengan Kombucha,” terang Azmi, “jadi nikmatnya dapat, sehatnya dapat,” pungkasnya.