Ekonomi

Program Pendampingan dan Kolaborasi Turut Percepat Pertumbuhan UMKM

Sektor UMKM menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi, memberikan kontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau senilai Rp 9.580 triliun.

Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop UKM) Arif Rahman Hakim. (Ist/Kemenkop UKM)

SEKRETARIS Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop UKM) Arif Rahman Hakim berharap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah bertumbuh tidak berhenti dan berkembang sendiri. 

 

Ia mengajak untuk berbagi pengalaman dan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM lainnya. 

 

"Berdasarkan data kami, UMKM yang didampingi memiliki peluang berhasil lebih besar daripada yang tidak didampingi," jelas Arif dalam keterangan resminya pada Selasa (6/8).

 

Baca juga: Ketua TP-PKK Kaltara Dongkrak UMKM dan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Teknologi

 

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM. 

 

Sektor UMKM menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi, memberikan kontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau senilai Rp 9.580 triliun. 

 

Selain itu, UMKM juga menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.

 

Proyeksi Pertumbuhan UMKM dan Peran Stakeholder

 

Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih dari 0,1% setiap tahunnya dalam tiga tahun ke depan, dengan UMKM sebagai penggerak utama. 

 

Diperkirakan, pada tahun 2034 jumlah pelaku UMKM akan mencapai 83,3 juta.

 

Baca juga: Kemenkominfo Pacu Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Digital

 

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga memerlukan peran seluruh pihak dan stakeholder.

 

"Melalui sinergi dan kolaborasi, kita dapat memajukan UMKM secara berkelanjutan," ujar Yulius.

 

Salah satu contoh konkret dukungan pihak swasta adalah inisiatif dari Danone Indonesia melalui program Damping dan Damping UMKM Awards. 

 

Arif menegaskan bahwa program ini membantu UMKM lokal naik kelas dengan memberikan pengakuan dan dukungan yang diperlukan untuk bersaing di pasar yang lebih luas.

 

Rachmat Hidayat, Government & External Scientific Affairs Director Danone Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan mendukung UMKM lokal untuk berinovasi dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memberikan akses ke jaringan yang luas.

 

Baca juga: Kemenkop UKM Paparkan Enam Langkah Strategis Pengembangan Koperasi dan UMKM

 

"Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia, mendorong semangat berwirausaha, serta meningkatkan daya saing para pelaku UMKM di Tanah Air," ujar Rachmat.

 

Dampak Program Damping

 

Selama empat tahun terakhir, program Damping telah memberikan manfaat kepada lebih dari 8.900 orang dan 3.300 UMKM di seluruh Indonesia. 

 

Rachmat menegaskan bahwa dukungan dan kolaborasi multi sektor yang konsisten adalah kunci untuk menciptakan ekosistem UMKM dan kewirausahaan yang kuat dan berkelanjutan.

 

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Umar Usman, Asep Hendriana, juga menambahkan pentingnya pendampingan dan pelatihan bagi UMKM untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kapabilitas mereka dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital.

 

"Kampus bisnis Umar Usman sebagai institusi pendidikan melahirkan wirausaha baru, namun melalui Damping, wirausaha ini dikembangkan lebih lanjut," tegas Asep.

 

Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan, diharapkan ekosistem UMKM di Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif. (SG-2)