KERIPIK, camilan gurih dan renyah yang sering menghiasi meja rumah tangga Indonesia, kini telah melampaui batas lokal dan menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.
Terbuat dari bahan-bahan alami seperti singkong, pisang, ubi, atau sayuran hijau, keripik tidak hanya menjadi favorit masyarakat Indonesia, tetapi juga diminati di pasar internasional.
Bahan Alami, Rasa Internasional
Keripik khas Indonesia terkenal karena memadukan bahan alami dengan bumbu rempah yang kaya rasa.
Baca juga: Tren Ekspor Pangan Naik, Mendag Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan 2027
Selain digoreng hingga renyah, keripik kerap diberi tambahan rasa seperti keju, cokelat, rumput laut, hingga bubuk cabai.
Inovasi ini menjadikan keripik sebagai camilan yang cocok untuk segala suasana, dari waktu santai bersama keluarga hingga pertemuan bisnis.
Pandemi: Tantangan yang Menjadi Peluang
Pandemi Covid-19 membawa dampak besar bagi dunia usaha, namun beberapa pelaku usaha justru mampu bangkit dan memanfaatkan situasi sebagai peluang.
Salah satu contohnya adalah UKM asal Bojonegoro, PT Parestu Estu Guna, yang sukses menembus pasar internasional pada Januari 2020.
Keripik singkong produksinya kini telah diterima dengan baik di Amerika Serikat, dengan pengiriman perdana sebanyak 320 karton senilai 5.200 USD atau sekitar Rp74 juta.
Indonesia: Ladang Potensi untuk Keripik
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki bahan baku pembuatan keripik yang melimpah.
Baca juga: Dari Pasar Kosambi hingga Ekspor ke Belanda, Kisah Sukses Sang Raja Oncom
Dengan luas lahan pertanian mencapai 10,66 juta hektare pada tahun 2020, produksi hasil alam seperti singkong, pisang, dan ubi cukup untuk mendukung kebutuhan dalam negeri sekaligus ekspor.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi buah pisang saja mencapai 8,2 juta ton di tahun yang sama.
Negara Tujuan Ekspor Keripik Indonesia
- Hong Kong
Sebagai pusat perdagangan Asia, Hong Kong menjadi pasar potensial untuk keripik Indonesia.
Hubungan diplomatik yang kuat dan intensitas kerjasama perdagangan antara kedua negara membuka peluang besar bagi UKM Indonesia untuk memasarkan produk mereka.
- Jerman
Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman merupakan pasar strategis bagi makanan ringan seperti keripik.
Dengan kebutuhan yang terus meningkat, importir Jerman melihat keripik Indonesia sebagai produk potensial untuk memenuhi selera masyarakatnya.
- Korea Selatan
Di negeri ginseng, keripik Indonesia berhasil menarik perhatian konsumen lokal. Pada 2021, lima produk makanan ringan asal Jawa Barat berhasil diekspor ke Korea Selatan, dengan total 20 ton senilai Rp850 juta.
Keripik ini menjadi teman sempurna untuk menghangatkan diri di musim dingin.
Peluang Besar di Depan Mata
Dengan sumber daya alam melimpah dan inovasi rasa yang beragam, keripik Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang di pasar global.
Baca juga: Mendag Budi Santoso Dorong Ekspor UMKM di Gathering Indogrosir 2024
Bagi pelaku usaha yang ingin merambah pasar internasional, keripik bisa menjadi komoditas andalan.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang aturan dan peluang seputar UMKM, bisa mengunjungi akun Instagram @KemenkopUKM atau menghubungi Call Center Kemenkop UKM.
Mari bersama-sama memajukan produk lokal hingga ke pentas dunia! (SG-2)