Kombucha adalah minuman teh yang difermentasi menggunakan kultur bakteri dan ragi. Pertama kali ditemukan di Korea, pada masa Kekaisaran Inkyo. Kisahnya, Kaisar Inkyo mengalami penyakit sembelit menahun. Kemudian seorang tabib bernama Kombu, datang membawa teh fermentasi yang mampu mengobati Sang Kaisar.
Sang kaisar kemudian memberi nama larutan itu sesuai dengan nama sang tabib, “kombu” dan teh yang disebut “cha.” Setelah diperkenalkan sebagai ramuan obat, Kombucha menjadi begitu populer dan menyebar ke daratan Cina, kemudian ke Rusia dan Eropa Timur.
Kombucha mesti dibuat di ruang yang bersih. Seluruh peralatan yang digunakan dalam membuat Kombucha mesti steril. Sehingga dalam proses fermentasi tidak ada jamur patogen yang merusak Kombucha.
Kombucha mengandung vitamin B kompleks, vitamin C, asam organik, enzim hidrolitik, ethanol, karbon dioksida, polifenol, mineral, serta senyawa antimikroba. Semua itu dihasilkan dari proses fermentasi selama 8-12 hari.
Kombucha berkhasiat untuk melancarkan penceranaan, detoks, melancarkan peredaran darah, menjaga metabolisme tubuh, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Sekelompok orang yang rutin meminum Kombucha di Rusia ditemukan jarang terkena kanker.