BERITA
Rumah Nyonya, Pionir Makrame dan Pemberdayaan Kaum Ibu Indonesia
Rumah Nyonya bukan saja menjadi pionir bisnis makrame di Indonesia, tetapi menjadi inspirasi untuk kaum ibu di kondisi bencana, penyandang disabilitas, sampai penghuni lembaga permasyrakatan. Rumah Nyonya, UMKM binaan Rumah BUMN bukan saja menjadi bisnis yang bagus, tetapi bisnis yang menginspirasi
OlehRafqi Sadikin
08 Maret 2023 06:31
featured image
Vini Diar Mutiara, owner Rumah Nyonya di kediamannya.

Tahun 2016, ketika Instagram Indonesia masih lebih banyak berisi referensi dekorasi rumah (home décor) Vini Diar Mutiara sudah lebih dahulu membaca peluang bisnis. Instagram bukan hanya platform untuk melihat referensi hiasan yang indah, tetapi bisa menjadi galeri dan katalog produk estetik seperti yang kita kenal hari ini. 

Vini Diar Mutiada memang sudah tidak asing dengan menjadikan platform internet menjadi peluang bisnis. Perkembangan media seperti BBM, facebook sampai Instagram dibaca betul oleh Vini dengan menghadirkan makrame sebagai produknya.

Semula, Rumah Nyonya dikembangkan menjadi akun jual beli serba diskon dengan nama Rumah Nyonya Diskon, kemudian di satu titik, Vini mengembangkan potensi itu bukan hanya menjadi produk estetik yang menguntungkan, tetapi menjadi berkah dan inspirasi bisnis lain untuk bertumbuh, dan menjadi healing untuk kaum ibu Indonesia dengan nama Rumah Nyonya.

Pionir Makrame

“Waktu itu saya dan kawan-kawan sering berbagi referensi home décor di Instagram. Saya penasaran. Saya sampai begadang lihat tutorial cara bikin yang satu ini (menunjuk makrame gantung). Tutorialnya belum secanggih sekarang, tapi saya coba aja, eh berhasil. Waktu saya posting, eh, ada yang mau. Satu, terus dua, ada lagi, ada lagi.” Ujar Vini, owner Rumah Nyonya.

Makrame belum booming sebagai produk, tetapi sudah sering menghiasi laman rekomendasi di Instagram ataupun platform internet. Vini kemudian menghadirkan gambar yang semula hanya menjadi referensi menjadi bisnis yang menjanjikan. Tak perlu waktu lama, makrame Rumah Nyonya berhasil menembus pasar tetapnya, dan berkembang lebih jauh.

Tren makrame semakin ramai, produknya yang unik membuat Rumah nyonya mengikuti pameran di tingkat kota sampai nasional dalam waktu singkat. Vini yang aktif dalam berjejaringpun menjadikan Rumah Nyonya bukan hanya kreator makrame, tetapi jadi sumber ilmu keterampilan tali temali ini.

Rumah Nyonya dan Pemberdayaan Perempuan

Trauma Healing bagi ibu-ibu korban gempa Cianjur (dok. Instagram: @rumahnyonya_)

 Bagi Vini, berbisnis itu bisa jadi nomor dua. Tetapi semangat mengajar adalah yang nomor satu. Perempuan asal Sukabumi ini memang sejak kecil gemar mengajar, bahkan pada tahun 2018 lalu ia mengambil studi keguruan semata untuk memahirkan kegemarannya yang bermanfaat luas ini.

“Oh, buat saya bisnis bisa jadi pilihan kedua. Yang bikin saya semangat itu mengajarnya, mengajar makrame ke ibu-ibu, ke kaum perempuan. Ini skill mengisi waktu, satisfying, dan bisa jadi trauma healing untuk kaum ibu-ibu.”

Tak jarang Rumah Nyonya menggalang workshop ke lokasi pengungsian bencana, buat Vini, bantuan bencana seringkali menyasar hanya pada kebutuhan logistik atau bantuan kepada anak-anak. Tentu saja itu tidak keliru, tetapi menurut Vini, kaum ibu adalah kelompok rentan yang perlu diberi trauma healing, salah satunya dengan pelatihan makrame yang digalangnya secara sukarela.

Tak cukup di sana, Rumah Nyonya menggelar workshop rutin di Lembaga Permasyarakatan, juga kepada kaum disabilitas. Kaum Ibu dan makrame adalah dua simpul yang bertalian. Sambil mengisi waktu luang, ada karya yang bisa dibuat. Dan bagi Vini, selagi tali disimpulkan, cerita dari mereka, kaum perempuan di Lapas ataupun kaum disabilitas adalah pembelajaran sepanjang hayat.