BERITA
Gula Aren Cimanintin: Produk Lokal Lintas Generasi
Perlu kesabaran dalam mengolah aren hingga menjadi gula aren. Bahkan pembuatan aren bisa mencapai satu bulan. Tapi warga Cimanintin tetap teguh mempertahankan tradisi pembuatan gula aren sebagai mata pencaharian.
OlehRauf Muhammad
13 Agustus 2022 10:54
featured image
Kemasan Gula Aren Cimanintin

Meskipun gula aren banyak diproduksi di daerah lain, Desa Cimanintin, Kec. Jatinunggal, Kab. Sumedang memproduksi gula aren yang memiliki kekhasan tersendiri.

“Gula aren Cimanintin itu untuk olahan gulanya khas dari bahan alami seperti pucuk pohon,” tutur Bapak Miji anggota Bumdes Cimanintin.

Perlu kesabaran dalam mengolah aren hingga menjadi gula aren. Bahkan pembuatan aren bisa mencapai satu bulan. Proses itu terhitung mulai proses ninggur atau proses memukul pohon aren sebelum disadap. Apalagi pembuatan gula aren Cimanintin masih menggunakan alat tradisional.

Gula aren di Cimanintin ini diproduksi langsung oleh petaninya. Sehingga produksinya memakan waktu yang panjang. Proses yang cukup panjang ini tidak mengurungkan niat petani pembuat gula aren untuk mencari cara yang lebih singkat. Pasalnya, produksi gula aren ini telah berlangsung lintas generasi. Sehingga berupaya terus mempertahankan pembuatan secara tradisional untuk mempertahankan rasa.

Dalam proses yang cukup memakan waktu ini, mau tidak mau banyak kendala yang harus dihadapi petani. Seperti dari pengambilan aren saja bisa diambil dua kali dalam sehari. Pengambilan ini dibagi menjadi dua proses. Pertama, pengambilan lahang untuk diolah hingga menjadi setengah wedang. Kedua, pengambilan lahang yang kemudian dicampurkan dengan wedang setengah jadi untuk mendapatkan gula aren.

“Kendalanya itu dari prosesnya yang banyak,” tutur Bapak Miji, “kalau cuaca kurang baik kualitas jadi kurang. Bandar juga tidak mau. Kalau permintaan banyak, pasti harga juga semakin tinggi. Jadi, tergantung petaninya karena diolah langsung petani,” jelasnya lagi.

Oleh karena prosesnya yang cukup panjang, kini gula aren bisa didapatkan dengan harga mulai Rp. 23.000 bila membeli langsung di pembuatnya.

“Di Cimanintin sudah ada Perdes untuk pohon aren. Kalau ada yang nebang, itu ada aturannya. Kalau tidak begitu, nanti pohon aren bisa habis ditebang. Kasian anak dan cucu kita yang nantinya tidak tahu pohon aren,” jelas Bapak Miji.

          


Editor Sokoguru: Ahmad Yunus